Laman

Selasa, 26 April 2011

BERJALAN DENGAN HATI NURANI

SERULING RENUNGAN.....

Membuka hati berarti kita mau menerima apapun hasil yang didapat setelah kita melakukan ikhtiyar usaha dengan kerja keras, dengan demikian kita bisa menikmati hidup ini dengan penuh rasa syukur .

Marilah kita belajar dengan sebatang dahan bambu yang mau dilubangi untuk dijadikan sebuah seruling yang apabila ditiup akan menghasilkan suara merdu …

Sudahkah Anda melubangi hati anda agar lebih terbuka sehingga Anda membiarkan hati untuk mengenal apa itu bahagia , dan selalu siap dalam kondisi suka maupun duka , karena hidup itu sendiri seperti pendulum yang bergerak dikedua sisi yaitu dititik bahagia maupun dititik sengsara , Orang yang Murni selalu berada dititik 0 (NOL),tidak ada helaan nafas panjang , tidur tanpa mimpi , bernafas dari kedalaman tumitnya , lentur tubuhnya seperti burung kuntul , selalu bersyukur dan berbahagia tidak terpengaruh oleh keadaan disekitarnya , tidak terlalu bahagia dikala kebahagiaan tiba , dan tidak gundah gulana apabila kesedihan menghampirinya, orang yang demikian pantas disebut “Seorang Master Spiritual” ,dimanakah Master Spiritual Anda berada ?

Merdu Suaranya seperti helaan tiupan angin sepoi-sepoi… , menerpa pepohonan yang meliuk menari mengikut irama semesta , itulah gerakan thowafnya bumi yang seirama dengan tenangnya hati manusia yang sedang mensucikan diri..

Orang bijaksana itu tidak bisa dicari diluaran sana … , tidak ada embun yang bertahan sampai matahari terangkat.. , semua akan sirna , lenyap.. kecuali Sang Metakosmis yang mengatur alam Macro maupun alam Micro… , ternyata kebijaksanaan itu tidak dimana-mana kecuali didalam relung-relung panjang perjalanan hati nurani… , semakin dalam digali hati tak ubahnya semakin dalam sumur semakin jernih airnya…

Ini hanyalah produk metamorfosis bagi orang yang bisa membaca huruf-huruf yang tidak bisa dibaca dengan mata terbuka tetapi hanya bisa dibaca dengan terbukanya hati nurani…

ibarat cinta , semakin engkau mencari semakin engkau merasa kehilangan, diam menunggu berkat kasih-Nya adalah jalan terang penuh harapan, dan tentu saja harus dibarengi dengan ikhtiar.

selalu mawas diri dan rendah hati serta berfikir dengan hati nurani dalam merencanakan apapun dalam kehidupan ini untuk masa depan yang jauh lebih baik....

1 komentar: